Mahasiswa UMM membuat mesin cuci yang menyehatkan dan irit

Mahasiswa UMM membuat mesin cuci yang menyehatkan dan irit
jurnalhub.Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan inovasi berupa mesin cuci yang menyehatkan penggunanya sekaligus super ekonomis. Mesin cuci ini dianggap menyehatkan karena memang menggunakan tenaga manusia sebagai asal tenaga penggeraknya.

sehingga dijamin akan membakar lemak-lemak dalam tubuh, selayaknya olah raga bersepeda. karena itu para penemuannya, yakni 9 mahasiswa acara Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UMM memberi nama Mesin Cuci Gowes.

Selain itu, dijamin ekonomis karena memang sama sekali tidak menggunakan energi listrik yg memakan tarif. sebagai akibatnya para ibu rumah tangga dijamin tidak akan pusing menggunakan besar biaya pemakaian listrik setiap bulan.

Awalnya mesin cuci ini artinya tugas mata kuliah Pengembangan Produk buat menghasilkan sebuah karya. Arfian Sinatrya Darussalam bersama delapan orang anggota kelompoknya membuat alat baru dengan memodifikasi berbagai alat-alat usang, dibawah dosen pembimbing, Muhammad Lukman.

Mereka manfaatkan mesin cuci rusak yang sudah tidak terpakai lagi yang lalu digabungkan dengan sepeda angin atau sepeda gowes. alat itu sebagai solusi, khususnya bagi ibu rumah tangga buat memudahkan mencuci baju menggunakan biaya yang relatif murah.

Mesin ini dirancang menggunakan manfaatkan beberapa bagian rangka masih cuci yg dirangkaikan dengan alat semacam gir buat memutar. Penggunanya murni mengandalkan kaki untuk menggowes sepeda. sehingga alat ini memang cukup praktis dipergunakan.

Proses pengerjaan alat tadi memakan saat lebih kurang tiga bulan, berikut proses penyempurnaan yang dimulai berasal riset sampai produksinya. “Ke depannya kami ingin menciptakan mesin cuci gowes yang lebih baik dan lebih baik lagi,” tutur Alvian di UMM, Sabtu (23/6).

ketika ini mesin cuci gowes dipakai secara pribadi oleh Arvian serta teman-temannya pada daerah kosnya. sesudah unjuk gigi di gelar produk universitas, mesin ini diharapkan bisa dikomersilkan.

Sekretaris Prodi Teknik Industri UMM, Dian Palupi Restuputri mengatakan mata kuliah Pengembangan Produk menjadi awal dari mahasiswa membuat suatu karya, baik memodifikasi yang telah terdapat atau menghasilkan karya baru yang belum pernah ada sebelumnya.

“Keterampilan jurusan teknik industri salah satunya merupakan menghasilkan suatu produk yang mana nantinya dapat diaplikasikan baik buat dunia industri maupun masyarakat,” tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senangnya, Pencabutan Larangan Mengemudi Bagi Para Wanita Di Arab Saudi

DPR Dorong Inovasi Strategi Atasi Bahaya Peredaran Narkotika